
Pasca Erupsi Barujari, 44 Pendaki Belum Tercatat Keluar dari Gunung Rinjani
Kategori: Pendaki Diposting oleh : Yadin Black - Dibaca: 1664 kali
Mataram, MapalaPTM.com (30/9) - Data wisatawan yang tercatat masuk kawasan Gunung Rinjani sebelum terjadinya aktivitas Gunung Barujari, belum sama dengan yang keluar dari kawasan itu setelah erupsi terjadi.
44 orang wisatawan belum tercatat keluar dari kawasan itu, dari 464 orang yang tercatat masuk di kawasan TNGR sebelum terjadinya aktivitas tanggal 27 September lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, H Muhammad Rum menyampaikan, pihaknya bersama tim dari unsur Basarnas, TNGR dan Kepolisian terus melakukaan pendataan jumlah Wisman dan Wisnus yang sudah masuk dikawasan Gunung Rinjani untuk diminta keluar minimal sejauh radius 3,5 kilo meter.
Jumlah Wisatawan yang sempat masuk tracking mulai tanggal 25 September 2016 melalui pintu Sembalun, wisman 86 orang, wisnus 30 orang. pintu Senaru 16 orang wisman.
Tanggal 26, yang masuk melalui melalui pintu Sembalun Wisman 136 orang, Senaru 38 orang. Sementara Wisnus pintu Sembalun, 18 orang dan tanggal 27 yang masuk lewat pintu Sembalun, Wisman 112 orang, pintu Senaru 20 orang dan Wisnus pintu Sembalun 8 orang.
"Untuk yang keluar tanggal 28 September Wisman dari pintu Sembalun, 65 orang, Senaru 99 orang. Untuk Wisnus pintu Sembalun 41 orang, Senaru 7 orang dan tanggal 29 September Wisman keluar lewat Sembalun 18 orang. Artinya yang masuk 464 orang sedangkan keluar 420 orang tersisa 44 orang," ungkapnya, (30/9)
Terjadi selisih jumlah wisatawan masuk dengan yang keluar. Diperkirakan keluar tidak melalui pintu Sembalun atau Senaru atau masih ada disekitar pos-pos yang ada yang terdekat dengan kaldera yang berjarak 3,5 kilometer. Sehingga keberadaan mereka masih ditolelir karena dianggap steril yaitu berada lebih dari radius 3 kilometer dari kaldera.
BPBD NTB berharap agar masyarakat yang merasa ada anggota keluarganya yang diketahui menuju Rinjani dan belum kembali, untuk segera melapor. Akan tetapi pihak BPBD menduga kuat mereka telah keluar melalui jalur yang tidak resmi. Karena dikawasan TNGR banyak sekali jalur tikus.
Ditambahkan Rum, berdasarkan laporan aktivitas gunung api tertanggal 29 September 2016 pukul 00.00-24.00 wita dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Kondisi terlapor, cuaca cerah berawan, suhu udara 14-31 derajat celcius, kelembaban udara 84-89 persen, tekanan udara tidak ada, curah hujan 0 mm, kecepatan angin lemah, arah angin barat, kenampakan gunung jelas, tinggi asap 0 meter diatas puncak, warna asap tidak ada, intensitas asap tidak ada, keterangan visuallainnya nihil.
Sedangkan, kegempaan tektonik jauh jumlah 5, amplitudo 3- 20 mm, S-P 12-12 detik, durasinya 25-105 detik. Kegempaan vulkanik dangkal jumlah 1, amplitudo 5 mm, durasinya 5 detik.
"Kesimpulan dari poin 1 dan 2 bahwa status masih dalam level 2 (waspada)," pungkasnya.
Kontributor: Yadin Black - Mapala UMM Lombok
-Portal Berita Petualang-
#Twitter: @MapalaPTM
#Instagram: @MapalaPTM
#Fanspage @facebook: MapalaPTM.Com
#Hastag: #MapalaPTM
Jika para petualang, Backpacker, Pecinta Alam, Mapala, maupun Sispala yang hobby menulis tentang Kegiatan- kegiatan Organisasinya, petualangannya, kritik kerusakan lingkungan, Wisata Alam, dan Artikle-nya ingin dimasukan ke Portal Berita Petualang MapalaPTM.Com, Silahkan tulisannya kirim ke email: MapalaPTM@gmail.com atau inbox ke Fanspage MapalaPTM.Com yang di facebook.
Kami juga akan membuatkan username akun penulis dan passwordnya di portal MapalaPTM.Com, agar para penulis bisa langsung memposting artiklenya sendiri ke portal berita petualang MapalaPTM.Com
Yuukkk Mari Menulis, Berbagi itu Indah...
Berita Terkait
Korban Gagal di Evakuasi, Jasad kembali Hanyut dalam arus deras Sungai Cimanuk
Tim SAR Kerahkan Drone, Pencarian 19 Korban Hilang Banjir Bandang Garut masih Nihil
Tim SAR Gabungan kembali temukan 1 Jenazah lagi korban Banjir Bandang Garut
Tanggap Darurat diperpanjang, Tim SAR MapalaPTM kirim Tambahan Personel & Bantuan Logistik
Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang Garut diperpanjang hingga 5 Oktober